Rabu, 03 Juni 2009

Klasifikasi dan Morfologi Ikan Nila GIFT


(Nila GIFT (Genetic Imfrovement of Farmed Tilapia) merupakan hasil persilangan beberapa spesies nila di dunia. Menurut Trewavas (1983) nila GIFT dapat diklasifikasi sebagai berikut:
Filum : Choradata
Sub filum : Vertebrata
Kelas : Osteichtyes
Ordo : Percomorphi
Sub ordo : Percoidea
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis sp.
Menurut asal usulnya, silsilah ikan nila diberi nama Tilapia. Para ahli ikan mengelompokan ikan Tilapia dalam tiga genus berdasarkan perilaku kepedulian induk terhadap anaknya, yaitu Oreochromis,)
...

(Tilapia dan Sarrtherodon. Pada kelompok Oreochromis golongan Tilapia yang mengerami telur dan larva hanya dalam mulut induk betina.
Berdasarkan morfologinya, kelompok ikan Oreochromis memang berbeda dengan kelompok Tilapia. Secara umum bentuk tubuh ikan nila panjang ramping, dengan sisik berukuran besar. Matanya besar, menonjol dan bagian tepinya berwarna putih. Gurat sisi (linea lateralis) terputus di bagian tengah badan kemudian berlanjut tetapi letaknya lebih ke bawah daripada letak garis yang memanjang di atas sirip dada. Jumlah sisik pada gurat sisi jumlahnya 34 buah. Sirip punggung, sirip perut dan sirip dubur mempunyai jari-jari lemah tetapi keras dan tajam seperti duri. Sirip punggungnya berwarna hitam dan sirip dadanya juga tampak hitam. Bagian pinggir dari sirip punggung berwarna abu-abu atau hitam. ikan-ikan famili Cichlidae berkembang pesat di beberapa negara di benua Afrika, Asia dan Amerika Selatan serta Amerika Tengah. Ikan ini berasal dari Afrika Bagian Timur seperti Sungai Nil, Danau Tanganyika, Chad, Nigeria dan Kenya. Ikan ini lalu dibawa orang ke Eropa, Amerika, Negara-negara Timur Tengah dan Asia.
Ikan nila dapat hidup di perairan yang dalam dan luas maupun di dalam yang sempit dan dangkal. Ikan nila sangat tahan terhadap perubahan lingkungan hidup, dapat di lingkungan air tawar, payau dan asin. Kadar garam yang disukai antara 0-35 permil. Nilai pH air tempat hidup ikan nila berkisar antara 6-8,5 dengan nilai optimal 7-8.
Ikan nila termasuk golongan ikan omnivora yaitu pemakan segala jenis makanan (Sugiarto, 1998). Nila mengkonsumsi makanan berupa hewan atau tumbuhan. Karena itulah ikan ini sangat mudah dibudidayakan.
Ketika masih benih, makanan yang disukai ikan nila adalah zooplankton (plankton hewani), seperti Rotifera sp., Moina sp.. Selain itu, juga memangsa alga atau lumut yang menempel pada benda-benda di habitat hidupnya. Ikan nila juga memakan tanaman air yang tumbuh di kolam budidaya. Jika telah mencapai ukuran dewasa, ikan nila bisa diberi berbagai makanan tambahan, misalnya pellet.
Ikan nila mulai dapat dibedakan alat kelaminnya pada berat 50 gram. Pada umur 4-5 bulan (100-150 gram) sudah mulai memijah. Ikan nila dapat memijah sepanjang tahun. Bila induk dipelihara dengan baik dan diberi pakan yang berkualitas maka ikan nila dapat memijah setiap 1-5 bulan. Secara alami ikan nila memijah setelah turun hujan. Ikan jantan akan membuat sarang berbentuk cekungan di dasar kolam dengan diameter 30-50 cm. Pembuahan terjadi secara eksternal di dasar cekungan. Induk betina mengerami telur di dalam mulutnya selama 6-7 hari (sampai kantung kuning telur pada larva habis). Induk betina yang sedang mengerami akan kurus karena kurangnya kesempatan untuk makan.
Ikan nila sangat tanggap terhadap pemeliharaan intensif, terutama faktor pemberian pakan dalam jumlah memadai dan kualitasnya tinggi. Disamping itu, sifat biologis ikan nila jantan dan betina memiliki sifat pertumbuhan yang berbeda. Perbedaan sifat pertumbuhan ikan nila jantan dan nila betina diduga karena faktor tingkah laku dalam perkembangbiakan. Ikan nila jantan lebih cepat dewasa (matang kelamin) dari pada ikan nila betina. Oleh karena itu, ikan nila jantan memiliki kecepatan tumbuh dan lebih tinggi dari pada ikan nila betina.
Nilai nutrisi suatu pakan tidak hanya tergantung pada kandungan nutriennya tetapi juga kemampuan ikan untuk mencerna dan mengabsorbsi nutrien dari pakan tersebut. Web (1978) menyatakan bahwa tidak semua pakan yang dikonsumsi dapat diassimilasi.
Beberapa unsur pokok pakan seperti protein, karbohidrat dan lemak dibutuhkan oleh ikan untuk proses katabolisme dan anabolisme (pertumbuhan). Unsur lain yang tidak mengandung energi tetapi dibutuhkan adalah vitamin dan mineral. Apabila kedua unsur tersebut tidak ada maka pertumbuhan akan terganggu meskipun jumlah pakan sudah mencukupi.
)

0 komentar:

Posting Komentar

Followers

 

FRANS_BLOG. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com