(Nila GIFT (Genetic Imfrovement of Farmed Tilapia) merupakan hasil persilangan beberapa spesies nila di dunia. Menurut Trewavas (1983) nila GIFT dapat diklasifikasi sebagai berikut:
Filum : Choradata
Sub filum : Vertebrata
Kelas : Osteichtyes
Ordo : Percomorphi
Sub ordo : Percoidea
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis sp.
Menurut asal usulnya, silsilah ikan nila diberi nama Tilapia. Para ahli ikan mengelompokan ikan Tilapia dalam tiga genus berdasarkan perilaku kepedulian induk terhadap anaknya, yaitu Oreochromis,)
(Tilapia dan Sarrtherodon. Pada kelompok Oreochromis golongan Tilapia yang mengerami telur dan larva hanya dalam mulut induk betina.
Berdasarkan morfologinya, kelompok ikan Oreochromis memang berbeda dengan kelompok Tilapia. Secara umum bentuk tubuh ikan nila panjang ramping, dengan sisik berukuran besar. Matanya besar, menonjol dan bagian tepinya berwarna putih. Gurat sisi (linea lateralis) terputus di bagian tengah badan kemudian berlanjut tetapi letaknya lebih ke bawah daripada letak garis yang memanjang di atas sirip dada. Jumlah sisik pada gurat sisi jumlahnya 34 buah. Sirip punggung, sirip perut dan sirip dubur mempunyai jari-jari lemah tetapi keras dan tajam seperti duri. Sirip punggungnya berwarna hitam dan sirip dadanya juga tampak hitam. Bagian pinggir dari sirip punggung berwarna abu-abu atau hitam. ikan-ikan famili Cichlidae berkembang pesat di beberapa negara di benua Afrika, Asia dan Amerika Selatan serta Amerika Tengah. Ikan ini berasal dari Afrika Bagian Timur seperti Sungai Nil, Danau Tanganyika, Chad, Nigeria dan Kenya. Ikan ini lalu dibawa orang ke Eropa, Amerika, Negara-negara Timur Tengah dan Asia.
Ikan nila dapat hidup di perairan yang dalam dan luas maupun di dalam yang sempit dan dangkal. Ikan nila sangat tahan terhadap perubahan lingkungan hidup, dapat di lingkungan air tawar, payau dan asin. Kadar garam yang disukai antara 0-35 permil. Nilai pH air tempat hidup ikan nila berkisar antara 6-8,5 dengan nilai optimal 7-8.
Ikan nila termasuk golongan ikan omnivora yaitu pemakan segala jenis makanan (Sugiarto, 1998). Nila mengkonsumsi makanan berupa hewan atau tumbuhan. Karena itulah ikan ini sangat mudah dibudidayakan.
Ketika masih benih, makanan yang disukai ikan nila adalah zooplankton (plankton hewani), seperti Rotifera sp., Moina sp.. Selain itu, juga memangsa alga atau lumut yang menempel pada benda-benda di habitat hidupnya. Ikan nila juga memakan tanaman air yang tumbuh di kolam budidaya. Jika telah mencapai ukuran dewasa, ikan nila bisa diberi berbagai makanan tambahan, misalnya pellet.
Ikan nila mulai dapat dibedakan alat kelaminnya pada berat 50 gram. Pada umur 4-5 bulan (100-150 gram) sudah mulai memijah. Ikan nila dapat memijah sepanjang tahun. Bila induk dipelihara dengan baik dan diberi pakan yang berkualitas maka ikan nila dapat memijah setiap 1-5 bulan. Secara alami ikan nila memijah setelah turun hujan. Ikan jantan akan membuat sarang berbentuk cekungan di dasar kolam dengan diameter 30-50 cm. Pembuahan terjadi secara eksternal di dasar cekungan. Induk betina mengerami telur di dalam mulutnya selama 6-7 hari (sampai kantung kuning telur pada larva habis). Induk betina yang sedang mengerami akan kurus karena kurangnya kesempatan untuk makan.
Ikan nila sangat tanggap terhadap pemeliharaan intensif, terutama faktor pemberian pakan dalam jumlah memadai dan kualitasnya tinggi. Disamping itu, sifat biologis ikan nila jantan dan betina memiliki sifat pertumbuhan yang berbeda. Perbedaan sifat pertumbuhan ikan nila jantan dan nila betina diduga karena faktor tingkah laku dalam perkembangbiakan. Ikan nila jantan lebih cepat dewasa (matang kelamin) dari pada ikan nila betina. Oleh karena itu, ikan nila jantan memiliki kecepatan tumbuh dan lebih tinggi dari pada ikan nila betina.
Nilai nutrisi suatu pakan tidak hanya tergantung pada kandungan nutriennya tetapi juga kemampuan ikan untuk mencerna dan mengabsorbsi nutrien dari pakan tersebut. Web (1978) menyatakan bahwa tidak semua pakan yang dikonsumsi dapat diassimilasi.
Beberapa unsur pokok pakan seperti protein, karbohidrat dan lemak dibutuhkan oleh ikan untuk proses katabolisme dan anabolisme (pertumbuhan). Unsur lain yang tidak mengandung energi tetapi dibutuhkan adalah vitamin dan mineral. Apabila kedua unsur tersebut tidak ada maka pertumbuhan akan terganggu meskipun jumlah pakan sudah mencukupi.
)
Read more / Selengkapnya...
Rabu, 03 Juni 2009
Klasifikasi dan Morfologi Ikan Nila GIFT
LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
Lobster Air Tawar jenis Cherax quadricarinatus memiliki sistematika sebagai berikut (Anonymous, 2007) :
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Subphylum : Crustacea
Class : Malacostraca
Order : Decapoda
Infraorder : Astacidea
Suborder : Pleocyemata
Superfamily : Parastacoidea
Family : Parastacidae
Genus : Cherax
Spesies : Cherax quadricarinatus
Morfologi
Cherax quadricarinatus dikenal dengan sebutan Red claw atau biasa juga disebut sebagai Yabby Queensland Utara. Disebut red claw karena LAT dewasa jenis ini mempunyai warna merah pada capit bagian luarnya, khususnya pada LAT jantan. LAT dengan warna dasar hijua-coklat ini, di daerah asalnya merupakan makanan penduduk setempat. Cherax quadricarinatus sangat mudah dibedakan dari
)(
jenis Cherax lainnya. Hal ini dicirikan dalam nama latinnya yaitu quadricarinatus yang artinya mempunyai empat buah lunas (quadri=empat, carinatus = carinae, bentukan menyerupai lunas).
Secara umum tubuh lobster air tawar dibagi menjadi dua bagian, yakni kepala (chepalothorax) dan badan (abdomen). Hewan ini tertutupi kerangka luar kitin, yang mengandung sebagian besar kapur dan skelerotin yaitu yang membuat rangka lebih keras dan berat tapi sangat baik sebagai lapisan pelindung. Kitin luar tipis dan berhubungan, untuk memberikan kelenturan maksimal. Bagian anterior tubuhnya disebut karapas, dan masing-masing segmen posterior abdominal terdiri dari lengkungan dorsal tergum, dua lateral pleura dan sebuah ventral sternum.
Anggota badan lobster atau crayfish memperlihatkan suatu rangkaian yang sangat penting dari adaptasi dan modifikasi dalam hidupnya. Ada 19 pasang anggota badan secara keseluruhan, satu pasang pada tiap segmen. Antennules dan antennae merupakan modifikasi untuk tactil dan chemical stimulation (rangsangan kimia); rahang bawah untuk mengunyah, lima berikutnya, maxillae dan maxillipeds, terutama untuk mendorong makanan; pasangan berikutnya adalah chelipeds yang sangat besar untuk mencapit makanan dan untuk pertahanan; empat pasang salanjutnya untuk berjalan dan enam pasang terakhir untuk berenang dan untuk berbagai fungsi yang lain.
Lubang kecil melubangi seluruh rangka, banyak tersebar di anggota badan dan bagian ekor. Kumpulan di dalam itu adalah bulu-bulu yang membuat hewan itu sangat sensitive terhadap lingkungan sekitar melalui taktil stimulation. Semua anggota badan ini, dengan berbagai macam, bentuk dan fungsi, berawal dari sebuah anggota badan sederhana dengan satu fungsi yang disebut daya penggerak.
Sedangkan menurut Beck and Braithwaite (1968), 19 pasang tersebut antara lain bagian kepala dengan lima bagian, torax delapan bagian dan abdomen enam bagian. Bagian tubuh crayfish beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
Antenula, protopoditnya terbagi menjadi tiga segmen. Segmen pertama adalah coxopodite, dan segmen berikutnya adalah basipodit yang terdiri dari dua bagian. Dua set flagela yang panjangnya berbeda merupakan satu bagian dengan antenela dan letaknya berkait dengan basipodit. Flagela yang pendek terletak di sebelah dalam disebut endopodit sedangkan flagela yang panjang terletak di sebelah luar disebut eksopodit. Fungsi antenela untuk mencium pakan.
Antena. Antena mempunyai bagian yang sama dengan antenela. Struktur yang menyerupai daun besar adalah exopodite, termasuk juga squame dan lapisan antena. Letaknya berada sedikit diatas coxopodite dan membuka di apex. Bagian ini membuka (nepridiophore) sampai ke ginjal dan biasa disebut dengan kelenjar hijau yang berfungsi sebagai ekskresi. Antena berperan sebagai perasa dan peraba terhadap pakan dan kondisi lingkungan.
Bagian mulut. Maksila ketiga sebenarnya adalah mulut dengan penjepitnya dan tempatnya di bagian anterior sampai dasar dari sepasang kaki pertama.
Mandibel. Letaknya di bagian anterior dan hampir tertutup oleh bagian posterior tubuh. Ciri-ciri mandible adalah lebar, lembut, mengkilat, permukaannya cembung, tampak dalamnya seperti tepi.
Maksila 1. Letaknya di bagian pertama dari maksila, strukturnya seperti daun. Bagian yang agak kecil dan strukturnya runcing adalah endopodit. Dua bagian di samping endopodit adalah endites 1 dan endites 2. Pada pangkal endites 1 banyak terdapat kitinase. Bagian ini disebut coxopodite
Maksila 2. Letaknya setelah maksila 1. Bagian yang besar adalah scaphognathite. Bagian anterior dibatasi oleh mandible dan bagian posterior berupa ruang percabangan yang membantu pergerakan air di dalamnya.
Maxilliped 1. Bentuknya memanjang. Bagian dasarnya disebut epipodit dan sesuai dengan ruang masuk insang yang membantu pergerakan air.
Maxilliped 2. Bagian tepi Protopodit dan Endopodite terdapat filament yang disebut dengan filament yang bercabang. Stuktur epipodalnya pada podobranch berfungsi sebagai insang untuk respirasi. Pada bagian dasar coxopodite merupakan bahan kitin.
Maxilliped 3. Letaknya dekat maxilliped 2. Maxilliped 1, 2 dan 3 bergabung menjadi satu bagian tubuh di torak.
Periopod. Periopod berfungsi sebagai kaki jalan crayfish. Kaki pertama mempunyai capit dan bentuknya lebih besar dibanding kaki renang yang lain. Kaki kedua dan ketiga mempunyai chelate yang ukurannya sama. Kaki ketiga terutama pada terutama pada crayfish betina terdapat suatu modifikasi dibagian permukaannya yaitu adanya operculum genital. Kaki keempat dan kelima tidak mempunyai chelate. Kaki kelima pada crayfish jantan terdapat tempat saluran sperma.
Pleopoda. Pleopoda berfungsi sebagai kaki renang. Menurut Wiyanto dan Hartono (2003), disamping sebagai alat berenang kaki renang pada induk betina yang sedang beretelur memiliki karakteristik memberikan gerakan dengan tujuan meningkatan kandungan oksigen terlarut di sekitarnya, sehingga kebutuhan oksigen telur dan larva dapat terpenuhi. Kaki renang juga digunakan untuk membersihkan telur atau larvadari tumpukan kotoran yang terendap.
Lobster air tawar (LAT) merupakan spesies dimorfis, yakni terdiri dari jenis kelamin jantan dan betina. Jenis kelamin jantan dan betina dapat dibedakan secara pasti jika telah berumur dua bulan dengan panjang total rata-rata 5 – 7cm. Ciri-ciri primer pembeda jenis kelamin calon induk LAT adalah bentuk tertentu yang terletak ditangkai jalan dan ukuran capit. Sementara itu ciri-ciri sekunder yang dapat dilihat secara visual adalah kecerahan warna tubuhnya. Calon induk jantan memiliki tonjolan di dasar tangkai kaki jalan ke lima jika perhitungan dimulai dari kaki jalan di bawah mulut. Ciri LAT betina adalah adanya lubang bulat yang terletak di dasar kaki ke tiga. Berdasarkan capitnya, calon induk jantan memiliki ukuran capit dua hingga tiga kali lebar buku pertama (tangkai capit) dan calon induk betina memiliki ukuran capit yang sama atau 1,5 kali buku pertama. Dilihat dari ciri-ciri sekunder, warna tubuh calon induk jantan lebih cerah dibandingkan dengan warna dasar calon induk betina, jika wadah dan perlakuan yang diberikan dalam pemeliharaan sama. Ciri-ciri primer pembeda jenis kelamin calon induk LAT adalah bentuk tertentu yang terletak ditangkai jalan dan ukuran capit. Sementara itu ciri-ciri sekunder yang dapat dilihat secara visual adalah kecerahan warna tubuhnya.
)
Read more / Selengkapnya...
PEMILIHAN DAN PENEBARAN BENIH IKAN LAUT
(PEMILIHAN HACTHERY
PEMILIHAN LOKASI
Dekat dengan sumber air laut yang bersih
Bebas banjir dan abrasi
Terlindung dari angin dan gelombang yang kuat
Jauh dari daerah industri/pencemaran/polusi
Tersedianya infrastruktur: listrik, jalan dan lokasi pembesaran
Sosial
Penyediaan induk
A. Induk dari usaha pembesaran
Disisakan dari tujuan komersil
KJA sebagai penyedia induk
Kerapu bersifat hermaprodit protogeni
Kakap bersifat hermaprodit protandri
Waktu yang dibutuhkan )
(untuk mencapai ukuran induk tergantung jenis ikan masing
B. Induk dari hasil penangkapan
Cara paling cepat
Harus dilakukan dengan hati-hati/adaptasi
Biasanya terluka harus diobati
Menghindari pencampuran dengan ikan yang sudah lama ditangkap
Kepadatan tidak boleh lebih dari 8 kg/m3
Pakan rucah 2-5% dari bobot ikan
Ukuran jaring disesuaikan dengan jenis ikannya
Kolam produksi
Bak penampungan air laut/filter
Bak pematangan gonad/induk
Bak culture fitoplankton: chlorella, zooplankton: rotifera,artemia
Bak pemeliharaan larva
Bak nursery
Ruang generator, pompa & blower
Mess karyawan
SISTEM PRODUKSI
A.Pemeliharaan induk
Matang gonad
Sehat dan tidak cacat
Pakan segar/cumi
B.Pemijahan
Secara alami: malam hari,
Dengan rangsangan hormon: HCCG, LHRH
Dengan metode pengurutan
C.Penetasan & perkembangan telor
1. Inkubasi telor
- setelah telor terkumpul dipilih yang fertil/mengambang
- supaya perkembangan embrio bagus
- perkembangan dimulai dari satu sel sampai terbentuk badan larva
- perkembangan telor hingga terbentuk embrio dan menetas tegantung dari species
2. Pemeliharaan larva
- Sterilisasi bak sebelum penetasan dan penambahan Chlorella/Isochrysis
- Penetasan telor:
- D 0-1 mengunakan cadangan makanan kuning telor
- Pemberian pakan:
- D 2 : Rotifer
- D 15: Naupli artemia/Copepoda
- D 35: Jambret/Pelet
- Menjaga kualitas air, aerasi, dan pergantian air
D. Sanitasi
Sterilisasi bak sebelum digunakan dg kaporit 30-50 ppm
Peralatan lain: filter, selang dan batu aerasi cukup dicuci dg air tawar
Air laut disaring dengan filter
Aerasi dan sirkulasi air
Penyiponan
Biosecurity: peralatan, pakan & tenaga kerja
PEMILIHAN BENIH
A. Kriteria benih sehat
- % SR nya tinggi
- Ukuran seragam
- Tidak cacat
- Warnanya cerah
- Gerakannya aktif dan lincah
- Nafsu makannya tinggi
B. Ukuran benih
- Tergantung dari komoditas
. Kakap: ukuran panjang 2-5 cm
. Kerapu:ukuran panjang 5-10 cm
- Mempengaruhi harga & % SR
- Menentukan jumlah kepadatan dalam pengiriman dan pemeliharaan
- Mempengaruhi waktu masa budidaya
B. Aklimatisasi
Asal benih, jarak dan lamanya pengiriman
Cara pengiriman terbuka atau tertutup
Persiapan bak diisi air disirkulasi dan diaerasi
Setelah sampai di KJA/Bak kantong segera diletakakan di air, tunggu sampai kantong plastik mengembun kurang lebih 15 mnt
Kantong dibuka masukkan air bak ke kantong perlahan-lahan dg tujuan menyamakan parameter air asal dan di tempat
Ikan segera ditebar untuk menghindari kekurangan O2
Catat kematian, monitoring kwalitas air dan pemberian pakan
)
Read more / Selengkapnya...
PERSIAPAN KOLAM BUDIDAYA AIR TAWAR
(Dipengaruhi oleh:
1. faktor teknis :
a.praproduksi : pemilihan lokasi,Bentuk
dan KONSTRUKSI KOLAM.
b.produksi : PERSIAPAN PETAK, pemilihan benih
managemen air dan pakan,
kesehatan ikan, panen.sdm
2 .faktor non teknis :
keamanan, cuaca, Harga,
Secara umum konstruksi kolam ada 3
1.kolam tanah
2.kolam beton.
3.kolam terpal/ plastik
1. kolam tanah
kelebihan :
- pembuatan tidak perlu membeli material
- kolam kokoh karena kolam ada dibawah
permukaan.
- mudah pembentukan )
(plankton awal.
- cocok untuk tanah yang kedap dan dekat
pengairan.
kelemahan :
- air cepat habis bila tanah tidak kompak.
- proses panen lebih lama.
- persiapan kolam lebih lama.
- pembuangan kotaran ikan susah
dilakukan
-harus berada di tempat dekat sumber air.
2. kolam beton
kelebihannya.
-mudah melakukan panen
-mudah pembuangan kotoran
-persiapan lebih cepat
-air tidak mudah susut
-bisa dipakai budidaya dengan sumber air
yang minim, dengan bantuan probiotik.
kelemahannya
- perlu biaya besar
- susah pembentukan plankton diawal.
3. kolam terpal.
kelebihannya
-bisa dimanfaatkan di daerah minim air
-proses panen bisa cepat
-persiapan bisa cepat
-air tidak mudah susut.
kelemahannya
- butuh biaya
- mudah rusak terkena sinar matahari
- pembuangan kototaran agak susah
- bahaya bila ada kebocaran. Karena posisi
ada diatas permukaan tanah.
Persiapan kolam tanah
persiapan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan budidaya, karena akan menentukan kualitas air selama masa budidaya berlangsung.Hal ini berhubungan dengan : kondisi dasar yang segar, hara yang tersedia, memberantas penyakit.
2.Perbedaan yang ada di air tawar dan air payau
Kelarutan gas lebih besar pada air tawar --> terjadi karena sebagian besar air payau terikat dengan ion
Sedimentasi di air payau lebih cepat dibanding air tawar
Reaksi kimia dan konsentrasi yang dibutuhkan untuk treatment air payau lebih besar dibandingkan air tawar
Toksisitas logam berat di air payau lebih kecil dibanding air tawar
Air payau memiliki hardness dan alkalinitas yang lebih tinggi sehingga kebutuhan kapur lebih sedikit dibanding air tawar
Daya sanggah (buffer) air payau lebih tinggi
Di air payau, BGA tidak bisa tumbuh sebaik di air tawar, karena di air tawar banyak terjadi fiksasi nitogen
BGA melimpah di air tawar, sedangkan plankton yang dominan di air payau adalah GA dan Diatom.
Nitrogen merupakan limiting factor di air payau
Air payau lebih korosif dibanding air tawar
H2S di air payau lebih toksik dibanding di air tawar
PERSIAPAN LAHAN BUDIDAYA AIR TAWAR TERDIRI DARI :
1. Pengeringan dan pengangkatan lumpur
2. Pengapuran
3. Pemupukan
PENGERINGAN DAN PENGANGKATAN LUMPUR
Maksud :
Membuang bahan organik yang ada di dasar kolam (kotoran ikan dan sisa pakan)
Sterilisasi lahan dari patogen yang ada di dasar kolam
Cara :
Pengeringan selama minimal 1 minggu hingga tanah pecah-pecah
Untuk memudahkan pengeringan, dasar tanah dibuat miring 3-5% kearah outlet
Angkat lumpur yang ada
Lakukan pengeringan kembali
PENGAPURAN
Mengapa perlu pengapuran ?
Untuk sterilisasi lahan dari patogen
Untuk meningkatkan pH tanah dan air
Untuk meningkatkan alkalinitas dan hardness (meningkatkan daya sanggah)
Sehingga meningkatkan kenyamanan ikan yang dipelihara dan meningkatkan produktivitas
Macam-macam kapur
A. Kapur pertanian / kaptan / Calcite / CaCO3
Tanpa pembakaran, lar 10% memiliki pH 9
B. Dolomite / CaMg(CO3)2
Mengandung Mg, sebagai buffer. Lar 10% memiliki pH 9-10
C. Hidrated lime / Calcium hydroxide / Ca(OH)2
Batuan kapur yang dibakar, kmd ditambahkan air sehingga menjadi bubuk. Lar 10% memiliki pH 11
D. Calcium oxide / kapur bakar / CaO
Dibakar tanpa ditambah air, sangat reaktif, hanya untuk persiapan kolam yang masam.
Lar 10% memiliki pH 12
Kebutuhan CaCO3 untuk meningkatkan pH tanah
Cara Pengapuran dan pencucian
Kapur ditebar secara merata di dasar dan tanggul kolam
Diamkan selama 1-2 hari
Isi dengan air (20-30 cm)
Diamkan selama 1 hari
Buang
Lakukan 1-3 kali
PEMUPUKAN
Fungsi pemupukan adalah :
Menambah unsur hara di dalam air sehingga kebutuhan nutrisi phytoplankton terpenuhi
Meningkatkan kenyamanan ikan/udang yang dipelihara
Meningkatkan jumlah makanan alami yang bisa digunakan untuk pakan tambahan
Perbedaan pupuk organik dan anorganik
Pupuk organik memiliki kandungan unsur hara yang bermacam-macam (makro dan mikro nutrient) tetapi dalam jumlah yang kecil, sementara pupuk anorganik terdiri dari satu atau beberapa macam saja tetapi jumlahnya besar
Pupuk anorganik diserap dalam waktu yang lama, sementara pupuk organik dapat diserap dalam waktu singkat
Jika penggunaannya hati-hati, efek samping pupuk organik lebih kecil dibanding pupuk anorganik.
Pemakaian pupuk anorganik
Kondisi optimum pertumbuhan plankton di air tawar :
perbandingan Phospat : Nitrogen adalah 0.7 - 0.8 : 1 ppm (pada air yang hardnessnya tinggi, kebutuhan P2O5 2-3 kali lipat)
Konsentrasi ini maksimum stabil di air selama 2 hari dan kemudian menurun
Pada air yang keruh efektivitas penggunaan pupuk berkurang
Sebaiknya setelah pemupukan awal dilakukan pemupukan susulan hingga dicapai pertumbhan plankton yang optimum
Setelahbudidaya berjalan, pupuk bisa digantikan oleh kotoran ikan dan sisa pakan
Pupuk organik
Berasal dari kotoran hewan atau tumbuhan
Harus disiapkan dengan tepat terutama menjadi bentuk yang siap pakai
Yang umum : kotoran ayam, kotoran sapi, lumut
Dosis kotoran ayam siap pakai : 0.5 kg/m2
Cara pemupukan
Setelah pencucian, isi air setinggi 25-30 cm
Lakukan sterilisasi dengan KMnO4 10 ppm
Lebih bagus jika dilakukan inokulasi plaknton dari kolam yang sudah 'jadi'
Lakukan pemupukan dengan menebar pupuk (telah dicairkan) secara merata
Setelah beberapa hari akan timbul warna air.
Tinggikan water level hingga optimal untuk penebaran benih
Lakukan pemupukan susulan 2 kali seminggu hingga tercipta warna air yang diinginkan (tebar langsung atau ditempatkan di depan inlet)
Persiapan kolam beton /terpal
-bersihkan selesai panen
-keringkan 7 hari
-masukan PK ( KMnO4 ) 10 ppm
-tunggu 3 hari
-garam 100 ppm
-pupuk urea 5 ppm
-tebar molase 15 ppm
-tebar probiotik 5- 10 ppm ppm
-warna air terbentuk
-siap tebar
Bila plankton susah terbentuk
buatkan fermentasi kering.
- pakan buatan 1 kg
- tetes 0,2 liter
- air secukupnya
- probiotik 20 gr
- simpan tempat yang lembab 3 hari
siap ditebar dengan dosis 20 – 30 ppm.
2-3 hari siap tebar
)
Read more / Selengkapnya...
Persiapan Pendederan di tambak
Pengolahan lahan
Pengeringan, pengapuran, pengisian air
Jaring
Jaring mesh 1 mm untuk ukuran ikan 2.5 – 5 cm (dimensi 2.5 x 1 x 1M)
Jaring mesh 5 mm untuk ukuran ikan > 5 cm (dimensi 2.8 x 1.5 x 1M)
Jarak antar jaring 30 cm, dari dasar 30 cm (jaring tancap)
Aerasi dan sirkulasi
Aerasi 2 titik/jaring
Sirkulasi 30-50% per minggu
PENEBARAN dan KEPADATAN JARING
Penebaran dengan aklimatisasi standar, pagi atau sore hari
Ukuran dalam 1 jaring harus seragam untuk menghindari kanibalisme
Sebelum ditebar : treatment air tawar
(
selama 2-5 menit (dengan aerasi)
MANAJEMEN PAKAN
GRADING
Tujuan :
untuk menghindari kanibalisme
Untuk memisahkan ikan yang sakit dan sehat
Dilakukan setiap 4 hari hingga ukuran 5 cm, dan setiap setiap 6 hari untuk ukuran yang lebih besar
)
Read more / Selengkapnya...
RFLP (Retiction Fragment Length Polymorphism)
Analisis Retiction Fragment Length Polymorphism (RFLP) adalah salah satu teknik pertama yang secara luas digunakan untuk mendeteksi variasi pada tingkat sekuen DNA. Deteksi RFLP dilakukan berdasarkan pada adanya kemungkinan untuk membandingkan profil pita-pita yang dihasilkan setelah dilakukan pemotongan dengan enzim retriksi terhadap DNA target
)(
dari individu yang berbeda.
Marka molekuler RFLP (Restriction Fragment Length Polymorphism) merupakan marka molekuler yang menggunakan enzim restriksi dalam mengidentifikasi sekuensi-sekuensi DNA. Analisis RFLP yang merupakan marker kodominan telah banyak digunakan untuk mencapai berbagai tujuan. Mengingat situs restriksi mempunyai sekuensi DNA tertentu, berarti variasi keberadaan situs restriksi mencerminkan adanya variasi sekuensi DNA. Dengan kata lain, RFLP dapat berfungsi sebagai penduga variasi DNA. Variasi dideteksi dalam bentuk pemotongan rangkaian panjang polimorfik (ganda) yang mana waktu penilaian dari rangkaian variasi memungkinkan dari data fragmen itu sendiri, rangkaian variasi yang panjang dalam suatu bagian dapat dinilai dari subtitusi nukleotida.
Berbagai keunggulan penerapan marker RFLP antara lain :
1. Menduga hubungan kekerabatan dari beberapa individu yang dianalisis,
2. Menduga ada tidaknya variasi genetik dari koleksi plama nutfah
3. Memonitor proses seleksi (melalui linkage) berbagai karakter
4. Memilah-milah komponen genetik dari karakter kuantitatif
5. Menganalisis gen yang berasal dari proses transformasi genetik
6. Bersifat kodominan sehinggan dapat mendeteksi adanya heterozigositas
7. Memiliki kemampuan memisahkan yang tinggi pada tingkat spesies, populasi.
Langkah-langkah kerja untuk mendeteksi RFLP di laboratorium meliputi :
Isolasi DNA
Isolasi DNA merupakan tahap pertama dari berbagai teknologi analisis DNA. DNA dapat ditemukan baik pada kromosom inti maupun pada organel yaitu pada mitokondria dan kloroplas. Untuk mengekstrak DNA diperlukan langkah-langkah laboratorium untuk memecah dinding sel dan membran inti, dan dilanjutkan dengan pemisahan DNA dari berbagai komponen sel yang lain.
Proses pengeluaran DNA dari tempatnya berada (ekstraksi atau lisis) biasanya dilakukan dengan homogenasi dan penambahan buffer ekstraksi untuk mencegah DNA rusak. Pemisahan DNA dari komponen sel yang lain, termasuk dibris sel, dilakukan dengan sentrifugasi
Pemotongan dengan enzim restriksi dan elektroforesis gel
DNA hasil isolasi kemudian dipotong dengan menggunakan enzim restriksi tertentu yang dipilh dengan hati-hati. Setiap enzim restriksi pada kondisi yang sesuai akan mengenali dan memotong DNA sehingga dihasilkan fragmen-fragmen DNA. Fragmen-fragmen tersebut selanjutnya di elektroforesis pada gel agarosa. Karena fragmen-fragmen tersebut tidak akan terlihat sebagai smear berkesinambungan bila diwarnai eteridium bromide, maka pewarnaan saja umumnya tidak dapat mendeteksi adanya polimorfisme. Dengan demikian perlu dilakukan hibridasi dan visualisasi dilakukan dengan Southern blotting.
Elektroforesis merupakan proses bergeraknya molekul bermuatan pada suatu medan listrik. Kecepatan molekul yang bergerak pada medan listrik tergantung pada muatan, bentuk dan ukuran. Dengan demikian elektroforesis dapat digunakan untuk separasi makromolekul (seperti protein dan asam nukleat). Posisi molekul yang terseparasi pada gel dapat dideteksi dengan pewarnaan atau autoradiografi, ataupun dilakukan kuantifikasi dengan densitometer. Elektroforesis untuk makromolekul memerlukan matriks penyangga untuk mencegah terjadinya difusi karena timbulnya panas dari arus listrik yang digunakan.
Transfer DNA dengan Sothern blotting
Hibridisasi DNA
)
Read more / Selengkapnya...
Jumat, 29 Mei 2009
fish_blood
DARAH…
(
KOMPOSISI DARAH...
darah terdiri dari 2 kelompok besar yaitu sel dan plasma. Fungsi dari kedua komponen tersebut kadang pisah dan kadang gabung, seperti pada penggumpalan darah dan produksi antibodi.
(
dari sel – sel diskret yang memiliki bentuk khusus dan fungsi yang berbeda.
Sel –sel darah merah (eritrosit) dominan dalam jumlah (± 1,1 juta/mm3) dan konsisten dalam ukuran (9x13 μm pada ikan salmon). Fungsi utama eritrosit adalah untuk mengangkut haemoglobin (Hb) yang selanjutnya membawa oksigen dari insang atau paru-paru ke seluruh tubuh, pada beberapa hewan air yang rendah, Hb beredar sebagai protein bebas dalam plasma, tidak hanya ada pada eritrosit.
Hb adalah metalloporphyn, merupakan kombinasi dari haem dan hem yang merupakan Phorphyrin Besi dan Globin. Atom besi dari hem berasosaiasi dengan satu molekul oksigen yang dikenal dengan oksigenasi. Setiap molekul Hb mengandung 4 atom besi dan dapat mengangkut 4 molekul O2. Selain sel darah merah, juga terdapat sel darah putih (leukosit). Ikan memiliki leukosit lebih banyak dibanding manusia. Leukosit pada darah ikan terdiri dari Eosinophilic granulosit : heterophylic/neutrophylic granulosit dan lymphosit, monosit, trombosit.
Lymphosit biasanya memiliki inti besar dengan sitoplasma kecil. Karakteristik ini nampak seperti trombosit immature, tetapi setelah matang trombosit menjadi sel oval yang lebih kecil dari limposit dengan inti yang lebih kecil. Lymphosit tidak bersifat pagositik, tetapi memegang peranan yang penting dalam pembentukan antibodi. Lain halnya dengan trombosit. Trombosit dan monosit merupakan pagositik aktif dan penting dlam haemostasis. Keduanya dapat mempagositasi partikel bakteri. Sel – sel dengan sifat ini termasuk dalam MPS (mononuclear phagocytic system) disebut juga makrofag.
PEMBEKUAN DARAH...
Sistem pembekuan darah ikan umumnya sama dengan vertebrata yang lain. Tiga komponen utama dalam pembekuan darah :
Ø Enzim yang menghasilkan serabut fibrin dari fibrinogen
Ø Sel-sel darah (pada ikan trombosit,pada manusia keping-keping darah) dapat menjadi perekat menyumbat permukaan yang rusak, dan
Ø Sistem enzim fibrinotic yang melarutkan bekuan
Sistem koagulasi dapat menutup luka pada pembuluh darah, tetapi tidak menghalangi aliran darah pada pembuluh darah yang kecil. Ikan sebagai hewan air menghadapi masalah yang membuat penggumpalan darah menjadi suatu proses yang lebih sulit dibanding pada vertebrata darat. Darah pada permukaan tubuh mengalami kesulitan untuk menggumpal karena enzim yang diperlukan beserta komponen-komponen penggumpalan akan tercuci sebelum sumbat terbentuk. Untuk itu ikan mempunyai sistem pembekuan darah dengan waktu dan kecepatan penggumpalan yang dapat disesuaikan. Ikan salmon pertama-tama menurunkan waktu penggumpalannya dengan ketat kemudian pada suatu waktu dapat meningkatkannya dengan kuat. Saat terluka darah ikan dapat mengumpal dalam waktu 20-30 detik sedangkan pada manusia sekitar 7-8 menit. Tetapi bila darah diambil tanpa menyebabkan luka dan ikan tidak merasa terganggu/sakit, maka darah tersebut dapat bertahan sampai 1 jam pada gelas obyek tanpa penggumpalan.
)
Read more / Selengkapnya...
Kamis, 28 Mei 2009
FEKUNDITAS
AdaLah juMlah teluR masaK sebeLum dikeLuarkaN paDa waKtu iKan memiJah.
MACAM FEKUNDITAS →
· Fekunditas muTlak : jumLah teLur betiNa masaK sebeLum dikelUarkan padA saaT ikaN memijaH
· Fekunditas relative / Nisbi : juMlah TeluR peR saTuaN beraT ataU paNjang ikaN
- Fekunditas TotaL : Fekunditas ikaN seLama Hidup
(
- Fekunditas iNdividU : juMlah teLur yang adA di Ovari ikaN
· Fekunditas poPuLasi: jumlaH semuA teLur dari sEmuA Fekunditas muTLak iKan bEtiNa yang aKaN meMijaH
SIFAT FEKUNDITAS BERDASAR GOLONGAN (VIVIPAR)
preFertiLized Fekunditas : jumLah teluR maTaNg di OvariuM seBeluM pembUahaN
fErTiLiZed Fekunditas : jumLah teLuR yang dibuaHi di oVariUm
LarvaL Fekunditas : jUmlaH tEluR yAng suDah meNetas meNjaDi laRva Tapi bElUm diKeluaRkaN
SIFAT FEKUNDITAS IKAN TILAPIA
oVariaN Fekunditas : juMLah TelUr mataNg dI ovAriUm SebeLum diKeluarKan dAlaM pEmiJahaN
bRo0diNg Fekunditas : JuMlah tEluR yang sEdaNg diEraMi dAlaM mUlut iKaN
KEGUNAAN FEKUNDITAS
o studi sistematika
o dinamika populasi (berapa potensi individu baru)
o produktivitas
o potensi reproduksi
o budidaya
FAKTOR FEKUNDITAS
§ species ; beda species maka jumlah telurnya juga beda
§ umur ; ada batas tertentu tentang jumlah telur yang dihasilkan
§ ukuran
§ status nutrisi ; nutrisi yang diperlukan dalam pembentukan telur adalah protein
§ fisiologi
HAL YANG HARUS DIPELAJARI DALAM FEKUNDITAS
- CARA MENDAPAT TELUR
Dengan cara :
- stripping
- pengangkatan ovari
- CARA MENGAWET TELUR
Menggunakan :
- formalin
- larutan
- pendinginan
- CARA MENGHITUNG TELUR
- menghitung langsung
- volumetrik ; dihitung berdasar volume. Kelemahan : satu volume dalam 1 ovari tidak sama besar
rumus : X : x = V : v
- gravimetrik ; dihitung berdsar berat
rumus : X : x = G : g
- gabungan
rumus : F = (G*V*X) / Q
dengan ; G = berat seluruh gonad (gram)
V = volume pengenceran (cc)
X = jumlah telur per cc (butir)
Q = berat telur contoh (gram)
)
Read more / Selengkapnya...
JANTUNG IKAN
Jantung pada ikan terdiri atas 4 ruang, dengan 2 ruang utama yang terletak berurutan.
SINUS VENOSUS. Merupakan ruang jantung pertama yang paling belakang, sebagai ruang penerima pertama darah dari seluruh tubuh.
(
untuk menjaga agar darah yang sudah keluar dari ruang tersebut tidak kembali. Ruang ini berfungsi sebagai ruang penampungan / tandon.
Ruang jantung ketiga adalah VENTRICLE, berdinding paling tebal dan kuat yang selalu berdenyut memompa darah ke seluruh tubuh. Mempunyai katup di depannya untuk mencegah darah yang telah dipompakan tidak kembali.
Ruang jantung keempat terletak didepan ventricle, pada ikan Lamprey dan Teleostei, ruang ini berdinding tebal dan disebut BULBUS ARTERIOSIS. Sedangkan pada Elasmobranchi ruang ini berdinding tipis yang disebut CORPUS ARTERIOSUS. Didalamnya terdapat beberapa katup yang berfungsi untuk mencegah sama sekali darah yang telah dipompakan kembali ke ventricle.
Katup jantung yang dapat mencegahpengaliran kembali darah terdiri dari :
1. TRICUSPIDALIS : katup atrium – ventricle ke kanan
2. BICUSPIDALIS : katup atrium – ventricle ke kiri
3. katup SEMILUNARIS : katup pada aorta dan arteri pulmonalis yang mencegah pengaliran darah dari aorta ke ventricle
SIFAT URAT DAGING JANTUNG
· Rhytmicity
yaitu sifat yang mempunyai kemampuan menimbulkan rangsangan sendiri
· Exitability
Yaitu sifat yang dapat menjawab rangsangan dari luar dalam bentuk kontraksi
· Conductivity
Yaitu sifat yang dapat memberi dan mengahntarkan rangsangan
· Contactility
Yaitu sifat berkontraksi bila diberi rangsangan
METABOLISME URAT DAGING JANTUNG
Kebutuhan oksigen sebanyak 2-5 cc/g otot jantung/jam
Kerja jantung : W= Vp + (mv2/g)
W ; work
Vp ; minute volume
P ; aortic pressure
M ; berat darah
V ; kecepatan aliran darah
)
Read more / Selengkapnya...